UBBG Institutional Repository
  • Browse
    • Final Year Projects
    • Books by Lecturers
    • Other Books
    • Internal Proceedings
    • External Proceedings
    • Campus Magazines
    • News Clippings
    • Social Media Clippings
    • Articles by Lecturers
    • Inauguration Speech
    • Research Reports
    • Community Service Reports
  • Prodi Index
  • Year Index
  • Our Library
  • OPAC
  • Policies
  •   Advanced Search

Advanced Search

How to cite  

Yufita, F. (2020). PERIBAHASA PADA MASYARAKAT SIGULAI KECAMATAN SIMELUE BARAT (Undergraduate thesis, Universitas Bina Bangsa Getsempena). Retrieved from https://repository.bbg.ac.id/handle/869.
Yufita, Fifi. “PERIBAHASA PADA MASYARAKAT SIGULAI KECAMATAN SIMELUE BARAT.” Undergraduate thesis, Universitas Bina Bangsa Getsempena, 2020, https://repository.bbg.ac.id/handle/869.

PERIBAHASA PADA MASYARAKAT SIGULAI KECAMATAN SIMELUE BARAT

Thumbnail

View/Open

F0114016W.pdf (409 KB)

Issue Year

2020

Author(s):

Fifi Yufita

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, makna dan fungsi peribahasa dalam masyarakat Sigulai. Penelitian ini memiliki desain dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan data berupa tiga puluh dua peribahasa yang direkam, sedangkan sumber datanya diperoleh dari sepuluh orang masyarakat Sigulai di Kecamatan Simeulue Barat. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi, dengan penganalisisan menggunakan model Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2016:340). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk peribahasa Simeulue itu ditentukan berdasarkan perasaan (emosi) sehingga bentuk yang dijumpai yaitu peribahasa dengan bentuk sindiran, peribahasa dengan bentuk nasihat dan peribahasa dengan bentuk pujian. Sebelum menentukan bentuknya, terlebih dahulu melakukan pemaknaan pada setiap baris peribahasanya, maka diperoleh beragam makna dari 32 peribahasa Simeulue. Salah satunya Peribahasa Baladang sataun juo yang berarti ‘Berkebun setahun dulu'. Pada peribahasa ini, kata Baladang berasosiasi terkait mencari rezeki/berkerja keras. Sedangkan sataun juo yang berasosiasi terhadap waktu yang cukup lama. Secara keseluruhan makna yang ingin disampaikan dalam peribahasa ini adalah setiap rezeki yang diperoleh baik itu kekayaan itu memerlukan proses, kerja keras dan waktu yang tidak sedikit. Dari makna tersebut, dapat ditentukan juga bahwa fungsi peribahasa Baladang sataun juo adalah fungsi konatif karena mengandung nasihat-nasihat agar pihak pertama yang berusaha memberikan dorongan-dorongan kepada pihak yang dituju agar setelah pernikahannya dapat menjadi sukses dan bahagia. Berdasarkan hasil penelitian di atas, kesimpulan yang diperoleh adalah Rincian bentuk peribahasa itu meliputi: a) peribahasa dalam bentuk pujian terdapat 9 data, b) peribahasa dalam bentuk nasihat terdapat 6 data, dan d) peribahasa dalam bentuk sindiran terdapat 17 data. Makna peribahasa Simeulue pada Masyarakat Sigulai ada beragam. Fungsi peribahasa yang terdapat dalam peribahasa Simeulue masyarakat Sigulai Kecamatan Simeulue Barat meliputi fungsi emotif, fungsi konatif, dan fungsi puitik. Setelah penulis melakukan penelitian ini, saran yang diharapkan adalah agar penelitian ini dapat menjadi penambah koleksi bacaan, pegangan dalam hal penelitian dan sebagai acuan dalam menambah wawasan.


Keywords

bentuk, makna, fungsi peribahasa Simeulue

References

Abrams. 2002. Makna Figuratif dalam Sebuah Peribahasa. Jakarta: PT. Inna Publikatama.

Depdikbud. 1993. Bahasa Nasional Peribahasa. Jakarta.

Diana Wati. 2008. Lembaga (Peribahasa) Bahasa Simalungun. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Grothe. 2008. Bahasa Merajut Sastra Merunut Budaya Setempat. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Fatimah. 2009. Struktur, Fungsi, dan Nilai Hadih Maja: Kajian Puisi Lisan Aceh. Malang: Disertasi Universitas Negeri Malang.

Keraf. 1992. Bahasa Mengembangkan Sebuah Kata untuk Menyatakan Sesuatu Hal. Solo: CV. Yuma Pustaka.

Kirdalaksana. 2009. Perumpamaan merupakan Bagian dari Peribahasa. Bandung: Diva Press.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, KBBI. 2008. Pengertian Peribahasa. Jakarta.

Nasution, S. 2003. Metode Reseach Deskriptif. Jakarta: Bumi Aksara.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Patera. 2004. Bahasa Merajut Sastra Merunut Budaya Setempat. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

. 2010. Pengantar Sastra Rakyat Peribahasa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Rahmina. dkk. 1998. Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Proyek Penataran Guru SLTP D-III.

Rosse. 2018. Bahasa Merajut Sastra Merunut Budaya Setempat. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sayed. 2007. Fungsi dan Makna Peribahasa dalam sebuah Kalimat. Yogyakarta: CV. Deepublish.

Sibarani. 2004. Bahasa adalah Cerminan Budaya. Bandung: PT. Rosda Karya.

Suamriam. 2016. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Sudaryanto. 2002. Bahasa merupakan Alat Komunikasi Bangsa. Bandung: PT. Rosda Karya.

Tarigan. (2015). Pelangi Sastra: Jurnal Ilmu Sastra dan Kajiannya. Banda Aceh: Komunitas Sastra Nusantara.

Taylor. (2013). Bahasa Merajut Sastra Merunut Budaya. Yogyakarta: Universitas Sanata Dh.

URI

https://repository.bbg.ac.id/handle/869

Collections

  • Final Year Projects S1 PENBI

Browse

Main Collections Final Year Projects (1023)Books by Lecturers (10)Other Books (512)Internal Proceedings (160)External Proceedings (99)Campus Magazines (27)News Clippings (40)Social Media Clippings (3)Articles by Lecturers (2)Inauguration Speech (5)Research Reports (450)Community Service Reports (424)

© 2025 UBBG Institutional Repository