MAKNA SIMBOLIK DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERMAINAN TRADISIONAL SERTA RELEVANSINYA DENGAN KURIKULUM 2013 BAHASA INDONESIA TINGKAT SEKOLAH DASAR
View/Open
Issue Year
Abstract
Penelitian inimengangkat masalah terkait permainan tradisional yang perlahan bergeser oleh tatanan abad 21, hingga berakibatterhadapmenurunnyakarakter anak bangsa. Oleh karena itu, pentingnya pemaknaan simbolik dapat menggali nilai-nilai pendidikan karakter dalam permainan tradisional.Permainan tradisional yang dipilih adalah permainan suku Aneuk Jamee di Labuhan Haji, Aceh Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengangkat permainan tradisional ke dalam penelitian, dengan mendeskripsikan makna simbolik, nilai pendidikan karakter, serta relevansinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia tingkat Sekolah Dasar.Data dalam penelitian ini terdapat empat permainan tradisional yang menggunakan media verbal, dengan spekulasi data yang digunakan menggunakan bahasa Jamee. Teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman yang didukung oleh kajian semiotik dari Saussere. Hasil penelitian menunjukkan bentuk permainan tradisional Suku Aneuk Jameeberupa pepatah dan Syair. Pemaknaan lirik lagu secara simbolik didasarkan pada signifier(penanda) dan signified (petanda) pada masing-masing larik yang didukung oleh signification (makna) di dalamnya. Setelah pemaknaan secara simbolik, maka dapat diketahui nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam permainan tradisional Suku Aneuk Jamee mencakup nilai kejujuran, nilai toleransi, nilai disiplin, nilai demokratis, nilai kerja keras, nilai menghargai prestasi, nilai peduli sosial dan nilai bertanggung jawab. Relevansi antara permainan tradisional dalam pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Dasar tidak ada sama sekali. Hal ini dikarenakan permainan tradisional dominan dilakukan pada pembelajaran olahraga dan kesenian. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan agar penelitian ini dapat menjadi referensi, penambah wawasan dan bacaan ilmiah yang menarik.
Keywords
permainan tradisional, makna simbolik, nilai pendidikan karakter dansekolah dasar
References
Azwardi. 2015. Buku Ajar: Morfologi Bahasa Indonesia. Banda Aceh: Bina Karya Akademika.
Cahyono, dkk. 2018. Memahami Peran dan Fungsi Perkembangan Peserta Didik Sebagai Upaya Implementasi Nilai Pendidikan Karakter dalam Kurikulum. Jurnal, (Online). Universitas Muhammadiyah Metro.
Fadillah. dkk. 2013 Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Fuadhiyah, U. 2011. “Simbol dan Makna Kebangsaan dalam Lirik Lagu-Lagu Dolanan di Jawa Tengah dan Implementasinya dalam Dunia Pendidikan” Lingua Jurnal Bahasa dan Sastra Volume VII/1 Januari 2011. (Online). (https://journal.unnes.ac.id, diakses 01 Mai 2018)
Harared dan Nuraini. 2016. “Deixis in Taglines: A Socio-Cultural Semiotic Analysis”. Jurnal Internasional (Online). Jakarta Selatan: University of Indrapasta PGRI.
Haris, I. 2015. “Kearifan Lokal Permainan Tradisional Cublak-Cublak Suweng sebagai Media untuk Mengembangkan Kemampuan Sosial dan Moral Anak Usia Dini”. Skripsi, (Online). Universitas Slamet Riyadi. (http://ejurnal.unisri.ac.id, diakses 09 Maret 2018)
Hartutik, T. 2015. “Kearifan Lokal dalam Kumpulan Dongeng Islami Menakjubkan Karya Beby Haryanti Dewi”. Tesis. Banda Aceh: Program Pascasarjana UNSYIAH.
Herawati, EN. 2015. Nilai-Nilai Karakter yang Terkandung dalam Dolanan Anak pada Festival Dolanan Anak Se-DIY 2013. Skripsi, (Online). Universitas Negeri Yogyakarta.
Hidayat, D. 2013. “Permainan Tradisional dan Kearifan Lokal Kampung Dukuh Garut Selatan Jawa Barat”. Jurnal Academica Fisip UNTAD, (Online). Vol. 05 No. 02. (http://media.neliti.com, diakses 09 Maret 2018).
Irmawati, W. 2013. Makna Simbolik Upacara Siraman Pengantin Adat Jawa. Jurnal, (Online). IAIN Surakarta.
Kesuma, D. 2012. Pendidikan Karakter Teori dan Praktek di Sekolah. Bandung: PT Rosda Karya.
Kurniawan, H. 2015. Pembelajaran Kreatif Bahasa Indonesia: Kurikulum 2013. Jakarta: Kencana.
Kustina, dkk. 2017. Pedoman Penyusunan Skripsi. Banda Aceh: STKIP Bina Bangsa Getsempena.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Nugrahastuti, E. dkk. 2016. “Nilai-Nilai Karakter dalam Permainan Tradisional”. Skripsi, (Online). Universitas Sebelas Maret. (http://jurnal.fkip.uns.ac.id, diakses 09 Maret 2018)
Nurjannah, R. 2013. Makna Simbolik yang Terdapat pada Kesenian Tradisional Bokoran dalam Upacara Adat Mitoni di Desa Sidanegara Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga. Skripsi, (Online). Universitas Negeri Yogyakarta.
Nusa, O. 2011. Analisis Semiotika Makna Pesan Iklan Air Minum Dalam Kemasan Aqua Versi “Sumber Air Su Dekat” Di Media Televisi. Skripsi, (Online). Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Pateda, M. 2001. Sematik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.
Rahmina. dkk. 1998. Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Proyek Penataran Guru SLTP D-III.
Ratih, R. 2016. Teori dan Aplikasi Semiotik Michael Riffaterre. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Saadah. 2018. Makna Simbolik dalam Tari Blenggo di Ciganjur. Skripsi, (Online). Universirtas Islam Negeri.
Samani. dkk. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Rosda Karya.
Santosa, A. 2014. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Mahkota Kita
Sholihah, N.A. 2016. Makna Simbolik Tanda dalam Tradisi Purak Tompo di Dusun Wanasari Desa Cingebul Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas. (Skripsi) FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Sugiarsih, 2010. “Permainan Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Pengabdian Masyarakat, (Online). (http://staff.uny.ac.id, diakses 09 Maret 2018)
Taib, R. 2014. Sintaksis. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Online) (http://kelembagaan.ristekdikti.go.id)