ANALISIS PEMBELAJARAN SAINS DI KELOMPOK B TK AL-AZHAR CAIRO BANDA ACEH
Abstract
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, perasaan kepada pendengar. Maka untuk mengembangkan keterampilan berbicara dibutuhkan metode yang menuntut anak untuk terlibat aktif didalamnya. Dalam hal ini penulis menggunakan metode bercerita. Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana kemampuan sains pada kelompok B di TK AL-Azhar Cairo Banda Aceh?. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran sains untuk anak kelompok B TK AL-Azhar Cairo Banda Aceh?. Apa saja kendala yang dihadapi oleh guru dalam mengajarkan sains pada kelompok B di TK AL-Azhar Cairo Banda Aceh?. Tujuannya adalah untuk mengetahui bgaimana rancangan pembelajaran sains untuk anak kelompok B di TK AL-Azhar Cairo Banda Aceh. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan sains pada kelompok B di TK AL-Azhar Cairo Banda Aceh. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh guru dalam mengajarkan sains pada kelompok B di TK TK AL-Azhar Cairo Banda Aceh. Jenis penelitian adalah analisis kualitatif dengan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada anak kelompok B di TK. Al-Azhar Cairo Banda Aceh tentang analisis kemampuan sains anak yaitu : di TK Al-Azhar Cairo Banda Aceh kususnya pada kelompok B terdapat 25 anak diantaranya 3 anak yang kemampuan sainsnya belum meningkat sedangkan 22 anak lainnya sudah meningkat dalam pengembangan kemampuan sains anak . Secara umum kemampuan sains anak di TK Al-Azhar Cairo Banda Aceh berjalan dengan baik, serta anak sudah mampu dalam melakukan kegiatan sain. Guru menggunakan berbagai media untuk menunjang kemampuan sains anak, penggunaan media disesuaikan dengan kemampuan anak masing-masing. Kendala yang terjadi pada anak tentang kemampuan sains anak di TK Al-Azhar Cairo Banda Aceh yaitu masih terdapat anak yang belum mampu dalam melakukan pembelajaran sains. Dengan demikian penanganan yang dilakukan pada anak yang kemampuan sainsnya belum berkembang guru memberikan perhatian kusus, dengan menyesuaikan pembelajaran yang cocok bagi anak
Keywords
Anak Usia Dini, Pembelajaran Sains
References
Agusta. 2012. Pengertian Anaka Usia Dini. Jakarata: Depdiknas
Ahsani, Yulianti dan Khanafiah. 2015. Eksplorasi Pembelajaran Sains Untuk Meningkatan Kemampuanerpikir Anak : Unnes Physics Education Journal
Arikunto. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA, cv.
Baichler dan Snowman, Dwi Yulianti.2010. Konsep Dasar Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gala
Banchi, Trundle.2019.Teaching Science During The Early Childhood Years. Artikel of National Geographic.
Chiappetta, Fatonah dan Prasetyo. 2014. Pemelajaran Sains. Yogyakarta: Ombak
Chusniyah, Dewi dan Pamelasari. 2016. Keefektifan Permainan Monopoli Berasis Science Edutainment Tema Tata surya Terhadap Minat Belajar dan Karakter Ilmia Siswa. Unnes Science Education Journal.
Ditjen PAUDNI.2015. Proses Mengamati Sains. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dyer, Sani. 2014. Pembelajaran Sains. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Fathurrohman. 2015. Karakteristik Pendekatan Sains. Yogyakarta: Kalimedia.
Freud. 2008. Tahap Perkembangan Tahap Psikosial. Yogyakarta: Diva Press.
Hamruni. 2012. Pendekatan ilmia. Yogyakarta: Insan Madani.
Hapsari, Yulianti dan Susanto. 2013. Minat Sains.Unnes Physics Education Journal.
Kemendikbud. 2013. Pendekatan Ilmia Dalam Pembelajaran Di Pendidikan Anak Usia Dini.
Kemendikbut. 2015. Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Maimunah. 2019. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Diva Press.
Maria.2019. Imlementasi Pendekatan Sains.Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.
Mechler.2015. Konsep Guru Profesional. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga.
Mirawati dan Nugraha. 2017. Konsep Sains. : Jurnal Pendidian
Moleong. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Nasution. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Naturalistik. Jakarta : Sinar Grafika.
Nugraha. 2015. Pengemangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas
Puspitasari. 2015. Metode Pembelajaran Bermain Peran Dalam Meningkatkan Kemampuan Ekspresif Drama Pada Pembelajaran Sains : Jurnal Cakra Wala Pendas.
Siti Aisyah. 2010. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung : AFABETA, cv.
Suyadi. 2013. Karakteristik Ana Usia Dini. Unnes.
Suyadi.2013. Konsep Dasar Paud.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang No, 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
Vygotsky, Wisneski dan Hamlin. 2012. Science Literacy in Early Childhood: International Journal of Research & Method in Education.
Wisneski dan Hamlin. 2012. Supporting the Science Thinking and Inguiry of Toddlers and Preschool through Play: Nasional Association fot the Education of Young Children.
World Health Organization (WHO) 2020
Worth. 2010. Constructing an Understanding of Science Inquiry: National Research Council.
Worth. 2010. Konsep Sain. Science in Early Childhood Classroom: Contet and Process Illinois: University of Illinois.